Sabtu, 11 Januari 2014

Birahi ibu berjilbab diatas kapal - 3

Kupompa kontolku.

Srooortkkk.. sluururppp sreet bellsss..

“Uufghhh masss enak sekali… hmmmm”

“Iya yyahh oohhh.. Lia ayookk kita keluarin bersama-sama”

“Oooggghh mass… aku mo keluarrrrr oogghhrrr ahhhhh…”

Langsung badannya Lia jatuh ke tempat tidur sambil tetap menungging membelakangi aku dan tanpa menunggu lagi kutusukkan kontolku lagi .

Bleessssssssss…

“Ooohhhh masss enakkk… cepattttaaannn iiiiiyya Lia..”

“Oooohh mas hampir keluar neh…”

“Ooghhhs… oohhhh Liaa… siiappp…”

Croootttttt… croottt… crooott… ughhh…

Tumpah ruah air maniku kedalam memeknya lagi tak lama air maniku keluar. So anaknya juga udah mulai bangun dan kita langsung bereskan diri dan menuju ruang makan.

Selama empat hari kita selalu bercinta, namun Lia tidak pernah telanjang alias jilbab dan bajunya masih menempel di badan dan aku pun tak mempermasalahkan itu yang penting memeknya yang ranum hhmmmm hingga suatu malam hari ke enam dan rencananya besok kapal kita sudah nyampe di Jakarta aku sedang santai sambil tiduran di dalam kamar hanya mengenakan celana pendek.

Tok tok kudengar ketukan pintu kamarku,

“Siapa yah?” tanyaku.

“Ini Lia mas” jawab suara diluar.

Serta merta aku berdiri dan membuka pintu hmmm.. Kulihat Lia hanya mengenakan daster panjang tanpa mengenakan jilbab.

Oohhhh.. cantiknya dan putih sekali lehernya itu semenit aku terpana di depan pintu.

“Mas boleh aku masuk?” tanyanya langsung.

Aku tersentak kaget.

“Ooh iya.. ya silahkan Lia” sahutku.

“Ada apa ne Lia, malam-malam kesini?” tanyaku.

“Ndak neh aku mo nanya aja.. besok khan kita udah nyampe Jakarta, trus mas langsung pulang yah” tanyanya.

“Iya sih soalnya lusa udah masuk ngantor” terangku kepadanya.

“Ooooohh.. ya udah deh Lia langsung pulang ke kampung aja dech..” jawabnya.

Setelah kita ngobrol panjang lebar. Lia pamitan mo kembali ke kamarnya, dikarnakan jam udah menunjukan pukul 9 malam, namun disaat dia mo berdiri, kupegang tangannya dan kuciumi sambil kujilati telapak tangannya sampai ke pangkal lengannya.

“Ooouuhhh mas geli ahh”

Tanpa kujawab kujilati lehernya yang putih mulus itu.

Sluurrppp.. slurppp shhhh ssss.

“Ooohh mas sluurrp.”

Kutelusuri lehernya yang jenjang kadang kugigit-gigit kecil.

“Ooowhh massss ohhh..”

“Lia aku ingin bersamamu malam ini” ujarku dia diam sambil menundukkan kepalanya.

Hhmmmmm.. tanpa tunggu jawabannya langsungku gendong dan kubawa ke tempat tidur mulai kuciumi bibirnya yang ranum.

Rhmmmm.. sluruppp… ssshhmm… ohssss…

“Lia sungguh enak bibirmu..”

Hhmmsfh.. kubuka perlahan-lahan dasternya oohhhh ternyata Lia tidak memakai BH dan celana dalam.

Ssluruuurpp slururpp hmmmm langsung kujilati payudaranya yang putih mengkal. Sluuruppp..

“Oohhhssss masssnnns tertuuuusss” ucapnya terbata-bata.

Kutelusuri lidahku ke memeknya yang rimbun.

Ssluruuupp.. kujilati itilnya oohhhhsss… langsung kubalikkan badanku tepat kontolku di mulutnya… slruuup oougfhhh hmmmsssllii pp kontolku langsung diisapnya sambil tak lupa kuhisap juga memeknya yang ranum ini.

“Oohhh mas… aku udah nggak tahan… tuussuuukk mas… “

“Saabbarrr Lia aku ingin malam ini berkesan sekali” ujarku.

Ooohhsusss kujilati terus sampai terasa banyak lendir yang keluar dari memeknya Lia.

“Massssssss…”

Langsung kuubah posisiku dan siap-siap kutusukkan kontolku ini.

Sslleeeeerrpp.. blesssshh.. oohhhhh.. crororlkkk crorokk.. crokk..

“Oohh mas.. enak sekali”

Kuangkat kakinya yang satu sambil terus kupompa kontolku.

“Smsmshhgg oouuhhh.. mass teruskan masss… ennaakkk”

Bersambung . . . .




Tidak ada komentar:

Posting Komentar