Kamis, 30 Januari 2014

Abang ipar - 3

Renita mulai berirama menaik turunkan pantatnya, batang penis Robert masuk merojok lobang vagina Renita tahap demi tahap hingga akhirnya amblas semuanya. Perlahan lahan Robert ikut bergoyang menarik ulur batang kemaluannya yang besar itu,

Reni mulai merasakan sensasi yang luar biasa yang bukan main nikmatnya , liang vaginanya yang sudah licin terasa penuh sesak oleh penis kakak iparnya yang besar itu, urat urat batang kemaluannya menggesek nikmat sekali dinding vaginanya yang sudah dilumuri getah birahinya. Tanpa Renita sadari ia mulai menyeloteh diluar kontrol.

"...Ohhhhhhhsss...ssshhh...enaaaaaak...seekaliiii. ..punyanya..maaassss..!!...oooougggghhh...terruuuu ssss...maaassss...teeerrruuusss...!"

"..Terus diapain Renn..?" lagi lagi Robert ingin Renita menambah kosakatanya, sekarang Renita sudah lebih berani karena sudah terbuai oleh birahinya yang makin menjadi jadi, "..teruss digoyang  kontol nya maass..!!"

"..Salah Renn namanya  kontol ..bilang entotin memeknya Renita..!"

Robert memaksa lagi dengan kata kata baru, Renita merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya makin vulgar kata kata yang dipaksakan kakak iparnya untuk diucapkannya makin terangsang napsu birahinya yang sudah menggebu gebu itu.

"..Iyyaa..maass entoootin memeknya Renita...!! Entoootiin...pake  kontol  gedenya maaaasss...!!...entoootiiiin yang niiikmaaat..!!"" makin lancar Renita menyeloteh makin beringas Robert menyetubuhi Renita dan Renitapun makin histeris dibuatnya.

Renita sudah lupa diri bahwa yang menyetubuhi dirinya adalah kakak dari suaminya, yang ada dibenak Renita hanyalah letupan birahi yang harus dituntaskan yang ia tunggu tunggu selama tiga minggu dari suaminya tapi Rudi suaminya sama sekali tidak mempedulikannya sedangkan sekarang ia mendapatkan apa yang ia inginkan justru dari Robert kakak iparnya sendiri, birahinya yang ia pendam sekian lama meletup dipelukan kakak iparnya.

Akhirnya yang terjadi mereka dengan buas dan ganas saling berpelukan sambil berciuman .Terdengar suara nafas mereka saling memburu kencang, lidah mereka saling mengait dan saling menyedot, saling bergulingan giliran Renita dibawah.

Robert mengambil inisiatif menggenjot pinggulnya yang tampak naik turun semakin cepat diantara selangkangan Renita yang makin terbuka lebar.

Renitapun mengangkat kedua kakinya sambil ditekuknya, pantatnya ikut diangkat mengharapkan seluruh batang kemaluan kakak iparnya menggesek seluruh syaraf syaraf kenikmatan dirongga vaginanya dan Robertpun semakin mudah menyodokan penisnya yang panjang besar itu keluar masuk sampai menghasilkan suara bedecak-decak seperti suara membecek seiring dengan naik turunnya pantat pria itu.

"...cccllllleeeeebbbbbbb...ccccleeeeebbbbb...cccll eeeeebbbb...cccleeeeebbbbb..."

Robert memperhatikan kearah selangkangan Renita dia melihat vaginanya mencengkeram penisnya erat sekali, ia tersenyum puas bisa menaklukkan vagina adik iparnya ini.

yang sudah basah membanjir penuh dengan cairan putih kental sehingga membasahi bulu-bulu jembutnya yang tebal itu dan juga batang kemaluannya.

Ia yakin adik iparnya benar benar sudah memasrahkan dirinya untuk disetubuhi kapan saja ia mau,

"...oooooouuuuuggghhhhssss...ooouuugggghhhsss...ss sshhhh...maaassss...!..enaaakkk..sekaliii.. kontol m uu...ini..maass..!

...teruuuss..maasss...entoootin..memek Renita yaanggg..ceepaatt...ouchh...nikmaaaat..!"

"..Ouuuchhh..memekmu sempit seekalii...Reenn..! terasaaa menyedoot nyedooot..!nikmatnya bukan maiiiin..!!"

Robert mendengus dengus bagai banteng terluka genjotannya makin ganas saja. Mata Robert terlihat lapar menatap payudara Renita yang putih montok dikelilingi bulatan pink ditengahnya terlihat putingnya yang sudah begitu mengeras.

tanpa menyia nyiakan kesempatan Robert langsung menomplok dan menyedot menyedot puting susu adik iparnya yang begitu menantang, Tubuh Renita yang menyender dinding setengah duduk setengah celentang menggelinjang hebat..!

payudaranya makin dibusungkan bahkan tubuhnya digerakkan kekiri dan kekanan supaya kedua puting buah dadanya yang sudah gatal mendapatkan giliran dari serbuan mulut kakak iparnya ini.


"...oooooouuuuuggghhhhssss...ooouuugggghhhsss...ss sshhhh...maaassss...!..kenyooot teruuusss pentiiiilku..!! ...oooohhh...maaaasss...kkaaaauuu...sunggggguh..pe rkkaaaasssaaaa...!!.. Reeeniii bisssshhaa ketagihaaaaan..

dientooot..sama..maaasss ...!!" pikiran Reni sudah tidak jernih lagi, terombang ambing didalam pusaran kenikmatan, terseret didalam pergumulan sex dengan kakak iparnya, jiwanya serasa seenteng kapas melambung tinggi sekali.


"Ooooohhhh...aaaa..aakkhh..aakhuu..ngghha taaahaaann..maaauu..keluaarrr...maassss...!".. Tubuh Renita mengejang sambil memeluk tubuh Robert erat sekali jiwanya terasa berputar putar merasakan semburan kenikmatan yang dahsyat diklimaksnya yang pertama, "..Teruuus Renn jangan berhenti aku masih pengen  kontol in memekmu yang lamaaa..! Kamu bisa keluar lagii berkali kaliiii...!!" Robert teruss menggenjot tubuh Reni yang hanya pasrah dipelukan kakak iparnya ini.

Lebih dari sejam Robert menyetubuhi Renita tanpa henti, Renita makin lama makin terseret didalam kenikmatan pergumulan sex dengan kakak iparnya yang ia belum pernah rasakan dari suaminya sampai sebegini lamanya dengan segala macam variasi , apalagi waktu Robert memintanya berbalik sambil menungging,

vaginanya terlihat megap megap disumpal batang penisnya yang besar dari belakang , ia merasakan liang vaginanya menyempit karena tertekuk oleh perutnya sehingga ia merasakan setiap inchi denyutan kenikmatan yang dihasilkan oleh batang penis Robert yang merasuk keliang kenikmatannya.

Bersambung . . . .  .




Tidak ada komentar:

Posting Komentar