Selasa, 11 Februari 2014

Tukar pasangan di Vila - 3

"Aku isep ya kontol mas, gede juga" kataku sambil menurunkan kepalaku dan memasukkan kontolnya ke mulutku. "Ohh sshh, nikmat banget Nes" erangnya. Aku menjilati kepala kontolnya, kuisep sambil terus kukocok2. Sesekali kumasukan semua kedalam mulutku sambil kukenyot.

"Oohh, enak banget Nes" teriaknya keenakan. Aku berhenti menghisap kontolnya tapi terus kukocok2."Isep lagi Nes, isep lagi, enak banget" katanya. Kembali kontolnya kukocok sambil kupelintir pelan. "sshh, ohh, eennaakk bbannggett Nes. enak banget, terus Nes" desisnya. Aku terus melakukan aktivitas tanganku.

"Nes isep lagi donngg.. jangan pake tangan aja..ayo donk Nes" pintanya memohon. Aku hanya tersenyum dan mulai menghisap lagi.

Kali ini benar benar hot isapanku, kepalaku bergoyang kekiri kanan dan naik turun berkali kali sementara tanganku terus mengocok dan memutar batang kontolnya.

"Nes aku mau keluarr nih" katanya. Badannya mulai menegang. Aku terus menghisap kontolnya sambil terus memutar dan mengocok batang kontolnya yang makin menegang keras.

"Terus Nes, isep terus" jeritnya. Aku terus menghisap kontolnya dan akhirnya "ccrreett.. ccrreett.. ccrreett..", pejunya muncrat dimulutku. kontolnya terus kuhisap. Terasa dia ngecret 5 kali didalam mulutku.

pejunya kuludahkan dan kubersihkan mulutku yang belepotan sisa pejunya. Dia duduk disebelahku dan mencium pipiku "Makasih ya Nes, enak banget deh" katanya sambil mencium pipiku lagi.

"Ya udah mas istirahat dulu, Ines mau ambil minum dulu, mas mau minum apa?" tanyaku sambil menuju dapur.

"Apa aja deh, nanti juga aku minum" jawabnya. Aku kembali dengan dua gelas minuman dan sebotol besar air mineral. Aku dan dia minum sambil nonton mas Budi yang sudah mulai ngentotin Santi. terdengar Santi teriak2 keenakan ketika kontol besar mas Budi keluar masuk mengejot nonoknya.

Mas Adi memeluk pinggangku serta mencium leherku. "Sshh" aku mendesis. Tangannya meraba toketku, diremasnya pelan. Aku terangsang, yang sudah mulai berkobar sejak aku ngisep kontolnya, "Diremes2 dong mas, masa diraba doang sih" aku mulai mengerang.

Aku ditelentangkannya, bibirku dilumatnya. Aku balas mencium dengan penuh napsu. kontolnya kuelus dan kukocok lagi, ternyata sudah ngaceng lagi. Dia terus meremas toketku dan mulaimenjilati leherku lalu turun dan terus turun mencium belahan dadaku.

"teruuss, buka braku mas, bbuukkaa!" kataku setengah berteriak. Dia terus turun menciumi badanku, dia menciumi nonokku dari balik CDku yang sudah basah karena lendir yang keluar dari nonokku.

"aayyoo mas buka!" teriakku. Tapi dia terus menjilati kaki kiri dan pindah ke kaki kanan. Kembali dia mencium bibirku. Aku membalas ciumannya dengan penuh napsu. Dia menjilati telingaku. Pintar juga diamerangsang napsuku.

toketku kembali diremas2nya. Tangan satunya terus menggosok itilku dari balik CDku. "Buka donk, sshh, Ines udah ngga tahan nih" desahku. Dia terus saja meraba, menjilat serta mencium toket serta nonokku. "Mas jahil ya" kataku sambil mencium bibirnya dengan hot. Kontolnya mulai ku remas dan kukocok.

"Isep Nes. aku pengen diisep lagi" katanya sambil sedikit menarik kepalaku mendekati kontolnya. Aku terus mengocok sementara mulut dan lidahku terus menghisap dan menjilat kontolnya. Dia tidak tahan lagi, segera aku ditelentangkannya, sambil mencium leher dan pundakku.

toketku diremasnya dan tangan satunya meraba nonokku. "Ngentot yuk. Ines udah ngga tahan lagi" desisku. Dia menarik ikatan braku dan juga CDku. toketku langsung diisepnya "iisseepp pentilnya, maas" desahku.

Kemudian tanganku mendorong kepalanya kebawah "Jilat nonok Ines mas" desahku keenakkan karena dia sudah menjilati itilku dan menumpangkan kaki kiriku kepundaknya. Dia terus menjilati nonokku dan memasukan lidahnya dalam-dalam. "tteerruuss mas, yang dalem.

Oohh Ines uuddaahh mmauu klluuaarr nniihh" jeritku sambil terus menekan kepalanya. Dia terus menghisap dan menjilati nonokku. "Ines nyampe, isep tteerruuss nonok Ines" aku bergetar dan menggelinjang menikmati jilatan-jilatan lidahnya di nonokku.

Dia dan menaiki aku.. tangannya memegang kontolnya dan mengarahkan ke nonokku. Ditekannya masuk.

"kontol mas enak banget sih. Oohh, entotin Ines mas " jeritku keenakan. Dia meremas pantatku dan tangannya yang satu lagi meremas toketku. Sebentar saja dienjot aku merasa sudah mau nyampe. "Ines udah mau nyampe, yang keras dong ngenjotnya, mas", kataku.

Mas Adi mencabut kontolnya, aku disuruhnya nungging dan kontolnya kembali disodokkan ke dalam nonokku dengan keras, langsung ambles semuanya. Nikmat sekali rasanya. Kembali dia mengenjotkan kontolnya dari belakang keluar masuk nonokku dengan keras. Berulang kali dia mengenjot kontolnya sehingga mentok di nonokku.

"Nes. aku mau ngecret" jeritnya.

"Bareng ya mas, Ines keluar", aku menjerit panjang sementara dia makin memperkeras enjotannya. Akhirnya "Nes, aku mau ngecret", jeritnya dan pejunya kembali muncrat, kali ini membanjiri nonokku.

Aku telungkup dan dia menindihku. Lemes juga dientot pagi2 begini. Dia telentang, aku juga.

Sambil berbaring aku menoleh ke arah mas Budi, sepertinya mas Budi belum tuntas ngentotnya, gak tau kalo Santi udah nyampe atau belum. Mas Budi sepertinya mau mulai menancapkan lagi kontol besarnya ke nonok Santi yang terkapar di dipan. Dia meraba nonoknya dan sepertinya memainkan itilnya.

Santi berdesah gak karuan "Mas, jilat mas!" Mas Budi kemudian menjilat dan pastinya mengulum itilnya. Santi ditunggingkan dan mas Budi berlutut di belakangnya dan menggesekkan kontolnya ke nonok Santi."Mmaassuukkiinn mmaass", jeritnya saat kontol mas Budi masuk ke nonoknya yang sudah basah.

"teruss mas teruss, entotin Santi terus". Mas Budi menggenjot Santi dengan ritme teratur. Setelah beberapa lama dengan doggy style "Santi nyampe mas", jeritnya keenakan. Santi kemudian ditelentangkan dan mas Budi mengangkat kedua kakinya dan ditaruh dipundaknya.

Bersambung . .  .




Tidak ada komentar:

Posting Komentar