Minggu, 16 Februari 2014

Diajak selingkuh - 2

Ceritanya gini......

Namanya anak SMA, ikutan program Extrakurikuler jadi trendnya anak anak muda. Kebetulan habis les bhs Inggris, pulangnya kemalaman...trus gue emang nggak bawa mobil...lagi di bengkel. Waktu gue nungguin Taxi didepan Pos satpam...Mobil Mercy merah marun berhenti di depan gue....yang gue tahu mobilnya doi.

Doi mengharap gue mau diantar ama doi... gue nggak punya pilhan lain gue ikut. Eh di tengah jalan doi ngajak mampir ke satu cafe. trus kita ngobrol ngalor ngidul......doi ngasih minuman yag habis gue minum gue pusing.. trus ama doi dia bawa ke Hyatt... tahu-tahu gue udah nggak berbusana... telanjang bulat..dengan sedikit darah dan sakit yang mendalam di bagian selangkangan.

Sama satu helai surat yang bilang maaf...karena dia pikir gue perek...Gue nggak terima ...gue nangis pulang ke rumah gue..ngadu ama nyokap gue yang langsung pingsan...and Bo gue langsung menggelegar tanpa basa basi...nelepon Om gue yang kerja di Cilangkap..datang sama pasukan...nya...kerumah tuh cowok bangsat...

Pokoknya yang gue tahu gue diterbangin ke Singapura buat operasi selaput darah...Dari temen gue yang gue tahu .....

Bokapnya Romi mendadak hartanya habis...keluarganya hancur..and Romi dinyatakan mendapat serangan Jiwa..setelah keluar dari tahanan sebulan di Guntur....hehehehehhe.

atau gue yang udah gila...... tapi bener kok.. Cerita seks ini gue dapat dari buku harian kakak gue sebelum masuk RS JIWA di gerogol. Semua nama dan tempat adalah fakta atau Cerita nyata. Tapi buat Romi dan keluarganya gue akan bales sampai tujuh turunan...

Tak sedikitpun yang terbersik untuk menyakiti Kak Dian (samaran) kakak kandungku sendiri. Aku hanya tak kuasa melawan godaan seks dari Mas Ferry (samaran), suaminya, sehingga kami terlibat hubungan seksual yang begitu jauh. Kakak Ipar ku itu telah merenggut kegadisanku. Dan aku menjadi terbuai dan tergoda oleh Ipar ku yang perkasa itu.

Cerita seks ku ini dimulai ketika aku tinggal di rumah kak Dian setelah pembantunya memutuskan untuk berhenti bekerja di rumah itu. Sejak saat itu, kak Dian kelihatan kewalahan mengurusi rumahnya, manalagi harus mengurusi suami dan kedua orang anaknya yang masih kecil. Karena itu, aku menawarkan diri untuk tinggal bersamanya. Hitung - hitung aku bisa meringankan bebannya.

Tawaranku disambut baik kak Dian, di malah sangat bersyukur aku mau tinggal bersamanya, mengurus anak-anak, dan membereskan rumah.

Aku sendiri sudah setahun lebih menganggur. Setelah lulus sarjana tahun 2003 yang lalu, aku hanya menghabiskan waktuku di rumah. Aku memang tidak pernah berusaha mencari kerja, karena aku pikir aku anak perempuan dan akhirnya akan mengurusi rumah tangga dan suami kelak. Di rumah kak Dian aku juga bisa menghibur diri.

Semua fasilitas lengkap. Kala kak Dian dan suaminya berangkat kerja, aku pun bisa memanfaatkan semua yang ada di rumah. Mulai dari makanan yang serba tersedia, nonton film sampai main playstation.

Aku hanya mengurus dua anak kak Dian, itu pun tidak perlu terlalu repot, karena mereka sudah cukup besar untuk diperingatkan. Praktis pekerjaan yang berat, hanya menyiapkan makan minum untuk kak Dian dan suaminya. Setelah itu aku bisa bebas kembali. Itu sebabnya aku betah tinggal di rumah.

Setiap habis gajian, suami kak Dian Ferry selalu memberiku uang jajan yang lumayan banyak untuk membeli kosmetik dan pakaian. Malah, mereka ingin agar tinggal di rumah itu saja selamanya. Meskipun katanya aku sudah menikah nanti, aku masih bisa tetap tinggal di rumah itu. Rumah kak Dian memang cukup luas untuk menampung dua keluarga. Jumlah kamar saja ada lima biuah, ditambah ruang tamu dan ruang keluarga yang sangat lapang.

Bulan ketujuh aku tinggal di rumah itu, suami kak Dian sakit. Ia mengalami patah tulang setelah mengalami kecelakaan di perbatasan kota. Ferry harus istirahat selama dua bulan. Karena kak Dian sibuk kerja, aku yang harus menggantikannya mengurusi mas Ferry. Mulai dari kebutuhan makan, minum sampai ini dan itu semua aku lakukan. Maklumlah kak Dian wanita karier yang sangat sibuk. Ia baru bisa pulang pada malam hari.

Dari sinilah bencana berawal. Diam-diam, mas Ferry sering memperhatikanku. Aku sangat sadari itu, tapi aku berusaha untuk menyembunyikannya. Lama - lama mas Ferry tambah berani ia mulai memegangi tanganku dan mencoba merayuku untuk berhubungan seks, aku hanya diam dan berusaha menghindar dari bujuk rayunya, karena itu kuanggap hanya sebatas gurauan belaka.

Suatu siang ketika aku tidur lelap di dalam kamar, tiba-tiba ada beban berat yang menindih tubuhku. Aku sempat terperanjat kaget dan berusaha berontak, namun kekuatan itu kian dahsyat menindihku. Tak kuasa aku melawan semuanya, dan akhirnya, mas Ferry....

Sejak itulah petualangan kisah seks kami bermula. Tak ada rasa lagi rasa berontak dalam diriku malah, aku jadi lupa kalau Ferry adalah kakak iparku. Kami melakoni petualangan porno itu tanpa batas. Aku dan Ferry betul - betul merengkuh kenikmatan seksual, tanpa pernah tercium oleh kak Dian. Sampai detik ini pun kami masih menjalaninya. Kapan mengakhirinya, aku juga tak tahu. (BKM)

Salah satu cara mengetahui gejala dari disfungsi ereksi adalah dengan mengukur tingkat ereksi penis. Ereksi penis yang normal adalah keadaan di mana penis membesar lalu mengeras. Seberapa keras ereksi tersebut jarang diperhatikan. Tetapi jika ereksi terganggu atau terjadi disfungsi ereksi, maka ukuran ereksi menjadi sangat penting artinya.

Bersambung . . .  .




Tidak ada komentar:

Posting Komentar